Apakah Jin Masuk Surga Sebagaimana Manusia? #2
Kelima. Firman Allah SWT tentang jin-jin
yang saleh,
"Barangsiapa yang taat, maka mereka itu
benar-benar telah memilih jalan yang lurus." (al-Jinn: 14)
Maksud ar-rusyd di sini adalah petunjuk dan
kemenangan, yaitu petunjuk dari Al-Qur'an. Maka, barangsiapa tidak masuk surga,
dia tidak memperoleh tujuan dari petunjuk tersebut, melainkan petunjuk tersebut
sekedar dalam pengetahuannya saja.
Keenam. Firman Allah SWT,
"Berlomba-lombalah kamu kepada
(mendapatkan) ampunan dari Tuhan dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi
yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya.
Itulah karunia Allah diberikannya kepada siapa yang dikehendaki. Dan Allah
mempunyai karunia yang besar." (al-Hadiid: 21)
Golongan jin yang mukmin adalah orang yang beriman
kepada Allah SWT dan para rasul-Nya. Oleh karena itu, mereka termasuk
orang-orang yang memperoleh berita gembira dan berhak menerimanya.
Ketujuh. Firman Allah SWT,
"Allah menyeru manusia ke Darussalam
(surga) dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus."
(Yunus: 25)
Dalam ayat ini Allah SWT menjadikan seruan-Nya
bersifat umum, dan menjadikan hidayah-Nya bersifat khusus. Maka, barangsiapa
mendapatkan petunjuk-Nya, dia termasuk yang diseru kepada petunjuk-Nya itu. Jadi
jin yang mandapatkan hidayah-Nya, adalah termasuk yang diseru kepada hidayah
itu.
Kedelapan. Firman Allah SWT,
"Hai golongan jin dan manusia, apakah
belum datang kepadamu rasul-rasul dan golongan kamu sendiri yang menyampaikan
kepadamu ayat-ayat-Ku dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu
dengan-Ku hari ini? Mereka berkata, 'Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri.'
Kehidupan dunia telah menipu mereka dan mereka menjadi saksi atas diri mereka
sendiri bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir. Yang demikian itu adalah
karena Tuhanmu tidaklah membinasakan kota-kota secara aniaya, sedang
penduduknya dalam keadaan lengah. Dan masing-masing orang memperoleh
derajat-derajat seimbang dengan apa yang dikerjakannya. Tuhanmu tidak lengah
dari apa yang mereka kerjakan." (al-An'am: 128-132)
Penjelasan ayat ini adalah umum untuk jin dan
manusia. Dalam ayat tersebut Allah SWT memberitakan kepada mereka bahwa
masing-masing mereka memiliki derajat sesuai dengan amalnya. Sebagai
konsekuensinya, maka jin yang melakukan kebajikan juga memiliki derajat
sesuai dengan amalnya, sebagaimana manusia.
Kesembilan. Firman Allah,
"Sesungguhnya orang-orang yang
mengatakan,'Tuhan kami ialah Allah,' kemudian mereka meneguhkan pendirian
mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan, 'Janganlah
kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih dan gembirakanlah mereka
dengan memperoleh surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.' (Fushshilat: 30)
Dan firman Allah SWT,
"Sesungguhnya orang-orang yang
mengatakan, 'Tuhan kami ialah Allah,' kemudian mereka tetap istiqamah, maka
tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tidak ada pula berduka cita.
Mereka-mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya sebagai balasan
atas apa yang telah mereka kerjakan." (al-Ahqaaf: 13-14)
Ayat ini kami jadikan dalil, karena tiga alasan. Pertama, kata penghubung (alladziina) di
dalam ayat tersebut bersifat umum. Kedua,
disebutkannya pahala setelah hal-hal terpuji yang disebutkan sebelumnya. Dan
ini menunjukkan bahwa siapa saja yang menyandang hal-hal tersebut berhak
menerima pahala itu. Hal-hal terpuji tersebut adalah ikrar bahwa tiada tuhan
selain Allah disertai dengan istiqamah. Ketetapan ini adalah umum karena
keumuman sebab. Apabila masuk surga adalah konsekuensi dari kesaksian bahwa
tiada tuhan selain Allah dan pengakuan akan rububiyah-Nya, disertai dengan
konsisten terhadap segala perintah-Nya, maka barangsiapa yang melakukan hal
ini, dia pun berhak atas balasan tersebut. Ketiga,
Allah SWT berfirman,
"Maka tidak ada kekhawatiran terhadap
mereka dan mereka tidak ada pula berduka cita. Mereka-mereka itulah penghuni
surga, mereka kekal di dalamnya sebagai balasan atas apa yang telah mereka
kerjakan." (al-Ahqaaf: 13-14)
Ini menunjukkan bahwa siapa saja yang tidak
dilingkupi rasa takut dan rasa sedih adalah penghuni surga. Dan, tentang siapa
yang tidak dilingkupi rasa takut dan rasa sedih telah disebutkan dalam firman
Allah,
"Barangsiapa yang mengikuti
petunjuk-Ku, maka mereka tidak akan merasa takut dan merasa sedih."
(al-Baqarah: 38)
Ayat ini meliputi dua golongan, dan ayat ini
menujukkan bahwa siapa saja yang tidak dilingkupi rasa takut dan rasa sedih,
maka dia adalah penghuni surga.
Kesepuluh. Jika jin-jin yang kafir masuk
neraka karena keadilan Allah, maka masuknya jin-jin yang mukmin ke surga karena
kemuliaan dan kasih sayang Allah adalah lebih utama. Sebab, kasih sayang-Nya mendahului
murka-Nya dan kebaikan lebih umum daripada keadilan.
Oleh karena itulah, tidak akan masuk neraka
kecuali mereka yang melakukan perbuatan-perbuatan penghuni neraka. Berbeda
dengan surga, ia dapat dimasuki oleh mereka yang tidak pernah melakukan kebaikan
sama sekali. Karena Allah SWT telah menciptakan golongan untuk surga yang akan
menempatinya tanpa harus melakukan amal kebajikan. Di dalam surga juga Allah
akan menaikkan derajat hamba-hamba-Nya tanpa ada usaha dari mereka, melainkan
karena doa, shalat, sedekah dan perbuatan baik yang dihadiahkan orang lain
kepada mereka.
Merupakan ketetapan Al-Qur'an serta kesepakatan
umat, bahwa jin kafir akan masuk neraka karena keadilan Tuhan dan karena apa
yang mereka perbuat. Sedangkan, jin-jin mukmin akan masuk surga karena
kemuliaan Allah dan karena amal mereka.
Ada juga yang berpendapat bahwa jin-jin mukmin
tersebut berada di dasar surga, di mana mereka dapat dilihat oleh penghuni surga
lainnya tapi mereka sendiri tidak melihat penghuni surga lainnya. Menurut pendapat
ini, kondisi mereka di surga ini kebalikan di dunia, di mana jin-jin tersebut
dapat melihat anak-cucu Adam, sedangkan anak-cucu Adam tidak dapat melihat
mereka.
Akan tetapi, hal seperti ini tidak dapat diketahui
tanpa ada dalil yang tidak bisa dibantah. Dan jika dalil tersebut memang benar,
maka itu wajib diikuti. Namun jika tidak ada dalil yang mendukungnya, maka
pendapat ini sekedar disampaikan agar dapat diketahui, sedangkan kebenarannya
tergantung pada dalil. Wallaahu a'alam.
0 comments :
Penyejuk Hati - Menggapai Cinta Ilahi
Contact Form
Labels
- Ebook Islami (2)
- Indahnya Sabar (4)
- Kunci Kebahagiaan (6)
Popular Posts
-
Kelima . Firman Allah SWT tentang jin-jin yang saleh, "Barangsiapa yang taat, maka mereka itu benar-benar telah memilih jalan ya...
-
Sesungguhnya, Allah SWT menurunkan Adam a.s., bapak manusia, dari surga adalah karena hikmah-hikmah yang tidak mampu dipahami akal da...
-
Firman Allah SWT "Dan apabila petunjuk-Ku datang kepadamu." (Thaahaa: 123) Adalah ditujukan kepada orang-orang ...
-
Alhamdulillah kita masih bisa bertemu, semoga hati dan pikiran kita selalu ingat kepada Allah. Melanjutkan Hakikat dan MaknaSabar . A...
-
S etelah dikemukakan di bagian depan mengenai arti dari kata Sabar , kini kita bahas mengenai hakikat sabar dan bagaimana kita memakn...
-
Allah berfirman, "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa dan janganlah kalian matt s...
-
Allah SWT mencintai orang-orang yang sabar, orang-orang yang berbuat baik, orang-orang yang bersatu untuk berperang di jalan-Nya, orang...
-
Allah SWT juga menurunkan manusia ke bumi, di mana keimanan kepada yang gaib dapat terwujud. Keimanan kepada yang gaib adalah keimanan ...
-
Kata Sabar makna asalnya adalah menahan atau mengurung. Sabar berarti menahan jiwa untuk tidak berkeluh kesah, menahan lisan untuk tidak m...
-
Assalamu'alaikum Buku Tamasya Ke Surga adalah buah karya dari Ibnu Qayyim Al Jauziyyah. Dalam buku ini dijelaskan segala hal tentang...
statistics
Google Plus
Facebook
Twitter
Share this Post
SETIAJI. Powered by Blogger.
Post a Comment
Terima kasih atas tanggapan yang anda berikan
semoga blog ini menjadi lebih bermanfaat untuk kedepannya