Memaknai Sabar dari Bahasa, Akar Kata dan Derivasi Sabar

Kata Sabar makna asalnya adalah menahan atau mengurung. Sabar berarti menahan jiwa untuk tidak berkeluh kesah, menahan lisan untuk tidak meratap, dan menahan anggota badan untuk tidak menampar pipi, merobek baju, dan sebagainya. Derivasinya (tashrif) adalah shabara-yashbiru-shabran.
Allah swt berfirman,
Bersabarlah kamu bersama orang-orang yang menyeru Tuhannya pada pagi dan senja hari...(al-Kahfi [18]:28)
Penyair Antarah mengatakan,
Maka  aku menahan jiwa yang arif akan sabar dan merdeka
Jiwa yang tegar saat jiwa pengecut guncang

Jika dikatakan shabartu fulanan, bermakna aku menahan diri si Fulan. Jika dikatakan shabbartu fulanan dengan tasydid, mengandung makna aku menganjurkan si Fulan untuk bersabar.

Apabila eseorang mengatakan, shabbartu ar-rajula artinya aku menahanna hingga mati. Jika seseorang berkata, ashbartuhu, berarti aku menahan seseorang untuk diminta sumpahnya.

Dalam sebuah hadist disebutkan, Rasulullah saw bersabda, Siapa mendapat sumpah dari orang yang ditahan-nya, yang dengan sumpah itu ia memungut harta muslim tanpa haq, maka kelak ia bertemu Allah sementara Dia berpaling dari dirinya.

Dalam hasdist tentang Qasamah, Rasulullah saw bersabda, Dan tidak dipaksa untuk memberikan sumpah, seperti dipaksanya seseorang untuk beriman.

Bentuk verba ash-shabr adalah shabartu-ashbiru dengan fathah, untuk menunjukkan pekerjaan masa lalu dan dengan kasrah untuk menunjukkan pekerjaan masa mendatang. Adapun verba shabartu-ashburu dengan dammah sebagai petunjuk verba di masa mendatang, bermakna kafalah (jaminan), ash-shabir, berarti orang yang memberi jaminan. Dikatakan, ushburni (bentuk perintah) berarti jadikan aku orang yang memberi jaminan.

Ada yang berpendapat, sabar (ash-shabr) diambil dari kata ash-shabir, yaitu obat yang dikenal amat pahit dan tidak disukai orang.

Al-Ashma'i mengatakan, bila seseorang mengalami perlakuan amat kejam, mereka mengatakan laqyaha bi ash-bariha atau istilahnya, menelan pil pahit. Adapun ash-shubr dengan damah pada huruf shad, berarti tanah subur. Oleh sebab itu, al-Harrah (wilayah di hijaz) disebut umm shubar. Jika dikatakan, waqa'a al-qaumu fi amrin shabburin dengan tasydid pada ba', artinya mereka terlibat dalam spersoalan yang keras. (serius).

Jika disebut sabarratu asy-syita dengan tasydid dengan tasydid pada huruf ra dan takhfif pada huruf ba', maka yang dimaksud adalah musim dingin yang amat mencekam.

Ada yang berpendapat bahwa sabar (ash-shabr) mengandung makna menghimpun dan menyatukan. Sebab, orang yang bersabar meghimpun kekuatan jiwa untuk melawan keluh kesa dan ratapan. Meereka mengatakan, shubratu tha'am atau  shubratu hijarah berarti segenggam makanan atau segenggam kerikil.

Jika dicermati, dalam istilah ash-shabr terkandung tia makanan dasar menahan, sifat yang keras, dan menghimpun atau menyatukan. Sabara berarti bersabar, tashabbara berarti berusaha bersabar atau menghadirkan kesabaran. Ishtabara berarti berlatih bersabar. Shabbara nafsahu wa ghairuhu, maksudnya adalah membawa diri orang lain untuk bersabar. Bentuk bagi pelaku (Isim fa'il) dari shabr adalah shabir, shabbar, shabur, mushabir, dan musthabir. [Wallahu a'lam]
-Ibnu Qayyim Al Jauziyyah-

0 comments :

Post a Comment

Terima kasih atas tanggapan yang anda berikan
semoga blog ini menjadi lebih bermanfaat untuk kedepannya

Cancel Reply

Penyejuk Hati - Menggapai Cinta Ilahi